- Don't Panic. Ada beberapa orang yang gampang panik saat berbicara dnegan orang lain. Sikapnya nunjukkin kegelisahan dan ketidaknyamanan. Wah, bisa-bisa gagal deh rencana kamu meminta bantuannya. Hal pertama yang harus dilakukan saat panik adalah ambil nafas dalam-dalam dan teratur. Hal ini terbukti bisa menenangkan dengan cepat, bikin kamu gampang berpikir, bereaksi dan berbicara dengan jelas serta penuh percaya diri. Hal ini sering dialami remaja dalam menjalin komunikasi dengan orang baru atau yang lebih tua. Penelitian yang dilakukan oleh Croskey di Amerika memperlihatkan hasil bahwa 15-20% mahasiswa di Amerika Serikat menderita communication apprehension, yang artinya individu dalam berkomunikasi merasa cemas dan takut, baik dalam situasi umum ataupun khusus, kondisi formal maupun informal.
- Underestimate yourself. Kebanyakan komunikasi gagal karena sang komunikator enggak pede duluan untuk ngomong. Perasaan enggak yakin bahwa dirinya mampu membujuk seseorang atau ngerasa minder dengan lawan bicaranya sering terjadi. Perasaan kayak gitu bakal nambah pikiran-pikiran negatif sehingga rasa tegang muncul gara-gara enggak yakin bahwa dirinya bisa menyampaikan sesuatu. Nah, kalau udah begini, pasti omongan jadi enggak jelas kemana arahnya dan orang cenderung untuk menyudahi obrolan. So, stop feeling bad about yourself!.
- Silent moment. Usahakan banget menghindari point yang satu ini. Saat komunikasi terhenti tiba-tiba, itu merupakan saat yang awkward banget. Obrolan jadi serba enggak enak dan aneh. Mau dilanjutkan pun sudah terlanjur garing. Makanya pertahankan komunikasi dengan baik dengan mencari bahan pembicaraan yang disukai. Try to maintain your conversation well. Caranya tentu dengan menunjukkan antusiasme kamu terhadap si lawan bicara. Kalau kamu antusias, biasanya kan pasti ada aja yang diomongin kan?.
Sumber : GoGirl (Edisi September 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar