Apa sih yang bikin sebagian dari kita enggak betah menonton saluran televisi Indonesia? Berikut adalah alasan yang paling sering di dengar.
- Unreal Reality. Program reality show yang enggak real masih saja dijadikan andalan sama beberapa stasiun televisi biarpun sudah sering diprotes karena dianggap enggak bermanfaat, dan bahkan berpengaruh buruk untuk penontonnya.
- Over-The-Top News. Ada kalanya, berita atau gosip selebriti di TV ditayangkan berulang kali dan dibesar-besarkan. Padahal, masih ada berita-berita penting lain, lho, yang seharusnya bisa disampaikan.
- Not-So-Funny Jokes. Gaya bercanda beberapa acara TV enggak jarang terkesan kelewatan. Dari yang merendahkan kaum cewek, ejekan-ejekan dengan kata-kata enggak sopan, sampai jokes yang menggunakan kekerasan fisik.
- Failing TV Series. Kualitas cerita maupun pengambilan gambar serial televisi lokal kita belum keliatan banget perkembangannya ke arah yang lebih baik. Plot yang penuh drama terasa berlebihan dan bisa jadi contoh jelek untuk anak-anak maupun orang dewasa. And the list of the local TV flaws goes on...
DIDJA KNOW?
Di bulan Juli 2010, penduduk Thailand sempat protes karena saluran televisi Indonesia yang bisa dijangkau parabola di Thailand banyak menayangkan gosip yang enggak pantas dan acara yang terkesan melecehkan kaum cewek. Ouch! Apakah perlu mendengar berbagai protes dari negara lainnya cuma untuk menyadari ada yang salah sama sejumlah acara lokal? Sebagai orang Indonesia, tentunya kita jadi ikut malu dengan keadaan ini, kan ?.
CAN WE STOP THE MADNESS?
jawabannya: yes you can ! Begini caranya.....
- Ganti saluran saat program yang menurutmu buruk sedang berlangsung. Jika acara tersebut penontonnya sedikit, pengiklan (salah satu sumber dana stasiun televisi) pada acara itu akan berkurang, dan lama-lama stasiun televisi pun enggak akan menayangkannya kembali.
- Kalau lihat orang menonton acara tersebut, coba jelaskan padanya hal-hal negatif dari acara itu. Berhasil bikin dia sadar bahwa enggak ada gunanya menonton program itu? Bagus. Tapi, kalau ia memilih tetap nonton? Enggak perlu bete. Setiap orang boleh punya pilihan, kan? Yang penting, kamu sudah berani melakukan sesuatu demi majunya industri televisi lokal kita. Two thumbs up for you, girl!.
Sumber : Majalah COSMOgirl (Edisi November 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar